Mpu Prapanca Nama aslinya adalah Dang Acarya Nadendra

Poto sumber : Fotografi Fokus Selektif Rak Buku Kayu Coklat


PRAPANCA | Mpu Prapanca adalah seorang pujangga terkenal dari era Kerajaan Majapahit yang hidup pada abad ke-14. Ia dikenal sebagai penulis kitab Nagarakretagama, sebuah karya sastra besar yang menggambarkan kejayaan Majapahit di bawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk dengan patih utamanya, Gajah Mada. 

Nama aslinya adalah Dang Acarya Nadendra, namun ia lebih dikenal sebagai Mpu Prapanca. Dalam Nagarakretagama, Prapanca tidak hanya menceritakan tentang struktur pemerintahan dan kemegahan wilayah Majapahit, tetapi juga memberikan catatan rinci mengenai budaya, ritual keagamaan, dan hubungan politik Majapahit dengan kerajaan-kerajaan lain. 

Prapanca menulis Nagarakretagama pada tahun 1365 dalam bahasa Jawa Kuno berbentuk kakawin, yaitu puisi berirama. Kitab ini terdiri dari 98 pupuh atau bab yang mencatat berbagai aspek kehidupan dan budaya kerajaan saat itu. Nagarakretagama menjadi sumber penting bagi sejarawan dan budayawan karena informasi yang diberikannya membantu dalam memahami kejayaan Majapahit dan pengaruhnya di Nusantara.

Tidak ada catatan pasti mengenai tahun kelahiran Mpu Prapanca. Informasi tentang kehidupan pribadi Prapanca sangat terbatas, dan sebagian besar dari yang diketahui tentangnya berasal dari karyanya sendiri, Nagarakretagama, yang ditulis pada tahun 1365. Berdasarkan konteks sejarah dan fakta bahwa ia adalah seorang pujangga aktif pada masa Raja Hayam Wuruk, Prapanca kemungkinan besar lahir pada awal abad ke-14.

Kemunculan Mpu Prapanca dalam sejarah terkait erat dengan aktivitasnya di lingkungan Kerajaan Majapahit pada abad ke-14, khususnya pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk (1350–1389). Mpu Prapanca diperkirakan mulai aktif sebagai pujangga istana pada pertengahan abad ke-14, ketika Majapahit sedang mencapai puncak kejayaannya.

Prapanca mulai dikenal melalui karyanya, Nagarakretagama, yang selesai ditulis pada tahun 1365. Kitab ini memberikan wawasan tentang kondisi sosial, politik, dan budaya Majapahit serta daerah-daerah taklukkannya. Nama “Prapanca” sendiri kemungkinan merupakan nama samaran atau gelar, yang ia gunakan saat menulis karya tersebut.

Mpu Prapanca mulai menulis Nagarakretagama pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk di Kerajaan Majapahit. Hayam Wuruk memerintah dari tahun 1350 hingga 1389, dan pada masa inilah Majapahit mencapai puncak kejayaannya, sebagian besar berkat peran penting patih Gajah Mada dalam menyatukan Nusantara.

Prapanca menulis Nagarakretagama sekitar tahun 1365, di tengah kejayaan Majapahit di bawah pemerintahan Hayam Wuruk. Melalui karyanya, Prapanca mendokumentasikan kebesaran kerajaan, struktur pemerintahan, kehidupan masyarakat, serta hubungan politik dengan kerajaan-kerajaan lain di Nusantara.

Akhir hayat Mpu Prapanca tidak diketahui secara pasti, karena sangat sedikit catatan yang mendokumentasikan kehidupan pribadi dan kematiannya. Setelah menulis Nagarakretagama pada tahun 1365, tidak ada lagi informasi yang jelas tentang perjalanan hidupnya atau kapan ia wafat.

Banyak yang berpendapat bahwa Prapanca menghabiskan sisa hidupnya dalam pengasingan, mungkin menjalani kehidupan sebagai seorang resi atau pertapa. Hal ini didasarkan pada informasi dalam Nagarakretagama, di mana Prapanca menyebut dirinya sebagai seorang yang hidup dalam pengasingan setelah berhenti dari jabatannya di pemerintahan. Namun, informasi ini tetaplah spekulatif, dan kematian Prapanca tetap menjadi misteri dalam sejarah.