Kelompok Budaya Kendi Kilisuci Adakan Ritual Kawilujengan Sumber Kilisuci kaping 9

Mbah Mulyono Ketua Dewan Adat Mojopahit sedang memberikan sambutannya.Mojokerto 28/1/2025.


Mojokerto Selasa Kliwon 28 Januari 2025. Prapanca.world. Ritual sakral yang diberi tema Kawilujengan Sumber Kilisuci Kaping 9,telah diselenggarakan oleh kelompok budayawan dan spirirual Kendi Sumber Kilisuci pada hari Srlasa Kliwon 28 Januari 2025 di situs Sumber Kilisuci bawah situs Patirtan Jolotundo Mojokerto. Acara dimulai jam 09.00 wib sampai selesai tersebut dihadiri oleh budayawan dan spirirual dari berbagai kalangan, termasuk dari Surabaya, Sidoarjo, Bangil, Pasuruhan dan lokal Mojokerto.


Nampak hadir dalam acara tersebut Ki Jatmiko, Mbah Oyek Trowulan, Mbah Klunung, Mbah Ilyas Sumbodo, Mbal Mulyono Ketua Dewan Adat Mojopahit, bunda Kun dari paguyuban Kencono Ungu, Ki Bento dan Nyai Dyah dari Matra, Sesepuh dari punden Seruni  Sidoarjo, Prof. Yudi Sendong dan perwakilan dari Perhutani.


Dalam kesempatan itu Mbah Mulyono mengatakan harapannya, bahwa Sumber Kilisuci bisa dibangun pendopo dan altar sesaji bagus dan mampu menampung kegiatan besar, dan sumber pun dibangun yan reprentatif sebagai tempat wisata ritual yang sakral.

Para tamu yang hadir di acara Situs Sumber Kilisuci Jolotundo Mojokerto. 28/1/2025.


Sedangkan Mbah Klunung dalam orasi nya seperti biasa penuh semangat, dan wanti wanti agar kita sendirilah yang harus mampu menjaga dan melestarikan situs warisan leluhur agar tidak dirusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab, misalnya petilasan dijadikan makam palsu yang tidak kaitannya dengan sejarah bangsa kita.


Sesaji tumpeng, harum dupa dan wewangian beragam bunga yang diletakkan dialtar situs disertai  puja mantram dilantunkan bergantian dengan mantram Jawa dan lintas agama dengan khusuk. Tak lupa kidung mantram Jawa yang di bawakan dengan merdu oleh suara Ki Purba menambah sakralnya suasan di area Situs Sumber Kilisuci siang ini.


Ki Jatmiko menambahkan bahwa kami tidak ada panitia tetapi kita semua yang hadir adalah panitia, semua kami lakukan dengan gotong royong menunjukkan kerukunan sebagai pegiat budaya, adat dan tradisi nguri uri warisan leluhur bangsa Nusantara.


Dewi Kushmanda.