Panca Rsi dan Keturunannya di Bali

Panca Rsi dan Keturunannya di Bali


PRAPANCA.WORLD | Panca RSI atau Panca Tirtha merupakan Lima Brahmana bersaudara putra dari Mpu Tahunun yang lahir di Bali, dari yang tertua yaitu Sang Brahmanan Pandita (Mpu Gnijaya), Mpu Semeru, Mpu Ghana, Mpu Keturunan dan Bradah. Kelima Pandita itu berangkat menuju Gunung semeru untuk melakukan yoga samadi memuja Bratara Hyang Pasupati selaku leluhurnya.

Selanjutnya pada masa pemerintahan kerajaan Bali dipimpin Raja suami istri, Raja Udayana Warmadewa-Cri Gunaprya Dharmapatni terjadilah persilihan dan pertengkaran akibat adanya perbedaan kepercayaan yang dianut oleh penduduk Bali yang menganut Sad Paksa (Enam sekte) yaitu: Sambhu, Khala, Brahma, Wisnu, Irwana dan Bhayu, yang mana dalam pelaksanaanya sering menimbulkan keresahan didalam masyarakat.

Untuk mengatasi masalah tersebut, dimintalah bantuan kepada Panca Rsi, Kemudian Catur Sanak (empat bersaudara) dari Panca Rsi Bali, kecuali Mpu Bradah yang menepati di Jawa. Banyak hal dilakukan di Bali oleh Mpu ini, dengan menata kehidupan masyarakat Bali. Atas prakarsan Catur Sanak yang dipimpin Mpu Keturunan mengadakan pesamuan (pertempuran) dari 6 sekte di sebuah tempat yang sekarang menjadi Pura Desa (Dewa Brahma), Pura Pusen (Dewa Wisnu) dan Pura Dalem (Dewa Siwa).

Juga dirumah membuat pelinggih Kamulan (Rong 3) sebagai pemujaan Tri Murti dan Leluhur, serta konsep Desa Pakraman dan Lainya yang sampai sekarang dipakai masyarakat Bali sebagai pedoman. Dari Panca Rsi inilah menurunkan trah-trah yang dibali diantaranya Pesek(Pesek, Bendesa dan Tangkas), Para Arya, Brahmana Siwa, Brahmana Budha, Dalem dan Lainya.